Pada era global, percampuran antara berbagai budaya tampaknya sulit untuk dihindari sebagai akibat dari interaksi manusia antar bangsa yang berbeda budayanya dan berusaha mempenetrasikan kepada bangsa lain. Hal ini bisa dimaklumi , karena budaya merupakan suatu system nilai yang mempengaruhi cara bertindak dan berpikir seseorang atau masyarakat oleh karena itu, menurut pieterse globalisasi dipandang sebagai proses hibridisasi diartikan sebagai suatu cara, dimana satu bentuk dipisahkan dari keberadaannya untuk kemudian digabungkan dengan unsur lain selain paradigma berpikir diagonalistik , orientasi pemikiran masyarakat kita cenderung ke berpikir sebab. serta berpikir negative cara berpikir seperti menyebabkan orang selalu mencari kesalahan orang lain , selain cara berpikir kita juga terjebak pada budaya konsumtif , yang lebih mengutamakan materialis daripada harga diri budaya yang demikian mendorong kita berperilaku korup prinsip Unity Liberty , dan Equality lebih berorientasi ke masa lalu. Sementara kepribadian dan prestasi lebih berorientasi ke “Masa Lalu” yang harus dibangun dan diperjuangkan oleh bangsa yang bersangkutan.sudah barang tentu keberhasilan membangun identitas diri sebagai suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa lain akan semakin memperkokoh kesatuan diantara mereka, oleh karena itu Paradigma kita Nasionalisme pada Era Global harus kita pahami dengan membangun Personality dan Prestasi. Dengan membangun Personality dan Prestasi , kita akan bisa survive di Era Global.
Perubahan Budaya Masa Kini
Perubahan Gaya hidup Anak Remaja “Masa Kini” tak terlepas dari perubahan budaya , pola piker yang dianut oleh masyarakat bersangkutan. Kini anak remaja lebih senang dengan hal-hal serba instan , pragmatis , dan cenderung kebarat-baratan. Akibatnya sangat fatal , budaya asli yang dulu menjadi tonggak budaya masyarakat menjadi terkubur oleh budaya baru yaitu budaya modern yang tidak lain adalah budaya barat contohnya yang praktis adalah kebaya. Pada zaman dulu kebaya menjadi salah satu pakaian istimewa. Para pengagum modernitas sepakat bahwa proyek modernitas yang dilahirkan beberapa abad lalu dalam kehidupan manusia memang tak sendirian dan tak terhindarkan budaya modern , dan segala hal yang berbau gaya hidup modern harus diikuti.bila tidak maka akan ketinggalan jaman dan menjadi korban proyek modernitas itu sendiri. Karena itu mengganti budaya-budaya local dengan budaya baru , dengan segala macam tawaran gaya hidupnya adalah suatu keharusan bagi gaya hidup remaja masa kini.
Perubahan Budaya Masa Yang Akan Datang
Desain Grafis atau Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin profesi yang bebas dan tidak terikat oleh suatu struktur karir. Kini desainer grafis tidak di batasi oleh bentuk-bentuk deskripsi pekerjaan dalam peranan desainer grafis pada “Masa Akan Datang” desainer grafis yang bernilai seperti wawasan , penalaran , estetik , sikap , termasuk kemampuan berpikir integral dan berkenan dengan ketiga-tiganya seperti di atas. Perkembangan dan Perubahan yang sangat cepat menjadi terus-menerus melalui proses globalisasi dan membawa dampak yang sangat luas. Ada goncangan budaya yang bersifat fundamental baik yang sifatnya positif maupun negative, sehingga muncul multi wacana yang berpotensi untuk kemajuan dan pada saat yang sama terjadi konflik budaya. Untuk itu diperlukan persiapan/membuat satu strategi dengan kesadaran baru dan sikap positif berkenan dengan tujuan yang ingin dicapai dan dikerjakan antara lain : visi dirumuskan secara jelas , kepepimpinan yang etis dan partisipasif memiliki berbagai informasi, sistematis dalam memecahkan permasalahan, mampu berpikir kreatif dan integral senantiasa meningkatkan kompetensi dalam komunikasi secara manusia diharapkan pada Masa Yang Akan Datang Saudara-saudara menjadi unggulan-unggulan yang bermartabat dan berkarakter, sebagai insane budaya yang senantiasa bersyukur kepada sang pencipta dan mampu membawa rahmat bagi manusia dan bangsa yang peduli pada peningkatan kesejahteraan manusia dan peduli pada keseimbangan system ekologi.
Sumber : www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar